CLS Minahasa Telin: Memulai Era Baru Konektivitas

Telin, anak perusahaan dari Telkom Indonesia, resmi memulai upacara peletakan batu pertama pembangunan Cable Landing Station (CLS) di Kalasey, Minahasa. Pembangunan CLS ini merupakan bagian dari Proyek Bifrost Cable System, sebuah proyek infrastruktur strategis yang menghubungkan Asia Tenggara ke Amerika Utara melalui Indonesia. Ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan konektivitas internasional Indonesia.

CLS Minahasa Telin: Memulai Era Baru Konektivitas

Kalasey, Minahasa, 3 Oktober 2024 - PT Telekomunikasi Indonesia International, Telin, anak perusahaan dari Telkom Indonesia, resmi memulai upacara peletakan batu pertama pembangunan Cable Landing Station (CLS) di Kalasey, Minahasa. Pembangunan CLS ini merupakan bagian dari Proyek Bifrost Cable System, sebuah proyek infrastruktur strategis yang menghubungkan Asia Tenggara ke Amerika Utara melalui Indonesia. Ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan konektivitas internasional Indonesia. 

Bifrost Cable System dikembangkan melalui kerja sama antara Telin, Keppel, dan Meta, yang akan menghubungkan Indonesia secara langsung dengan Amerika Serikat, melintasi jalur strategis di Laut Jawa dan Laut Sulawesi. Dengan dimulainya pembangunan di Minahasa, sistem kabel ini akan mengintegrasikan gerbang internasional kedua Indonesia setelah Batam, yang akan mendukung pengembangan digital dan ekonomi di kawasan timur Indonesia. 

Upacara peletakan batu pertama ini menandai pemasangan tiang pondasi pertama CLS dan dihadiri oleh para pimpinan Telkom Group, termasuk Bogi Witjaksono, CEO CFU WIB Telkom Group; Amin Soebagyo, EVP Telkom Regional V; Muhammad Rofik, Komisaris Utama Telin; Bambang A. Margono, Komisaris Telin; Budi Satria Dharma Purba, CEO Telin; para Direktur anak perusahaan Telkom, serta Pimpinan Senior Telkom dan Telin. 

Bifrost Cable System dirancang untuk memenuhi kebutuhan konektivitas yang berkembang pesat di Asia Tenggara, menyediakan akses langsung ke Amerika Utara, latensi yang lebih rendah, serta keragaman jaringan. Dilengkapi dengan teknologi transmisi optik bawah laut terbaru, sistem ini akan memberikan manfaat bagi berbagai industri, termasuk operator telekomunikasi, penyedia layanan OTT, penyedia layanan cloud, dan pusat data, dengan kapasitas jaringan yang tangguh dan harga yang kompetitif. 

Bogi Witjaksono, CEO CFU WIB Telkom Group, menyampaikan, "Sejak 2021, saya telah memimpikan Manado menjadi gerbang kedua Indonesia untuk konektivitas, dan hari ini kita melihat mimpi itu menjadi kenyataan. Dengan peletakan batu pertama Cable Landing Station (CLS) Minahasa, Manado siap menjadi pusat konektivitas utama setelah Batam, sebuah langkah penting dalam mewujudkan visi Telkom untuk memperkuat tulang punggung digital Indonesia. CLS baru ini akan mendukung kabel Bifrost dan sistem kabel masa depan, mengubah lanskap teknologi dengan memungkinkan perusahaan teknologi besar dan penyedia OTT masuk ke Indonesia melalui Manado. Pembangunan ini mengukuhkan Manado sebagai titik konektivitas global yang strategis, menghubungkan Indonesia dengan dunia dan memenuhi permintaan yang terus meningkat akan koneksi global yang lebih lancar. Gerbang kedua di Indonesia Timur ini tidak hanya akan memperkuat jaringan kami tetapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan ekonomi dan transformasi digital di kawasan Asia-Pasifik." 

Sistem kabel Bifrost sepanjang 16.000 kilometer ini, dengan titik pendaratan di Guam, Indonesia, Singapura, dan Amerika Serikat, akan memainkan peran penting dalam memfasilitasi aliran data tanpa hambatan antara Asia Tenggara dan Amerika Utara, memperkuat ekonomi digital di kawasan ini dan meningkatkan kerja sama regional. 

Budi Satria Dharma Purba, CEO Telin, menambahkan, "Melanjutkan visi kami dalam membangun infrastruktur digital global, CLS baru ini akan mendukung kabel Bifrost dan sistem kabel lain kedepannya. BMH dan Fronthaul dirancang untuk menampung hingga empat sistem kabel, memastikan skalabilitas di masa depan. Tahun ini, kami juga memulai 7 proyek sistem kabel ICE (Indonesia Cable Express) Inisiatif-inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat konektivitas di area Manado, menjadikannya gerbang kedua di Indonesia Timur dan menghubungkannya dengan kabel bawah laut global seperti IGG, SEA-US, Bifrost, dan lainnya. Ke depan, Telin secara aktif akan terus terlibat dalam beberapa proyek infrastruktur strategis lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan berkontribusi pada masyarakat digital global." 

CLS Minahasa merupakan fondasi utama infrastruktur digital Indonesia yang akan mendorong inovasi, meningkatkan kolaborasi regional, dan mendukung agenda transformasi digital Indonesia. Saat Indonesia memperkuat konektivitas globalnya, Bifrost Cable System akan menjadi tulang punggung bagi kemajuan ekonomi dan teknologi bangsa.